Saturday, March 03,
2018
1:07 AM
1:07 AM
Akhirnya, kita akan tiba pada satu hari yang
biasa. Kembali melangkahi jejak rutinitas diri yang terasa kian sempit.
Memusingkan diri dengan langkah-langkah (sok) gesit untuk mengejar topi
sarjana. Lalu kembali memusingkan diri dengan tuntutan hidup yang tiada
habisnya. Kurang dari dua hari sebelum saya benar-benar beranjak dari tempat
ini.
Luapan emosi pada rapat terakhir tadi bukanlah
klimaksnya. Sudah kami lalui episode itu. Saatnya menanti antiklimaks yang akan
muncul di sisa dua esok lagi. Namun, kami telah terlebih dahulu bersepakat untuk
saling melupakan segala keburukan (jika tak sempat membuat lingkaran semacam
yang kami lakukan pada tiap-tiap malamnya). Telah kami tambal lubang-lubang
pada hati dengan plester "memaafkan". Tak perlu tangis berkepanjangan
untuk episode seperti tadi. Meski memang harus ada tumbal air mata yang
menghangatkan suasana, dan itu sungguh perlu. Sebagai bahan evaluasi untuk
pembelajaran hidup.
Sejatinya, mata kuliah empat SKS ini adalah
bekal persiapan untuk kita hidup bermasyarakat. Belajar menghadapi orang banyak
termasuk belajar menghadapi teman-teman sendiri. Entah sudah berapa orang yang
kau temui sejak kau baru lahir hingga saat ini. Banyak hal yang telah kita pelajari. Belajar mendengarkan, belajar berbicara, belajar
hidup dan menghidupkan, belajar makan dan tidak memakan milik orang, belajar
bertahan dengan kondisi sempit dan lapang. Yang pasti, this is the first time
in my life, saya hidup sendiri, jauh dari orang tua dan memikirkan bagaimana
bertahan hidup untuk esok (selain perihal uang, ya!! ^_^)
KKN itu sebenarnya waktu untuk beristirahat, mengambil jeda untuk menghayati Kekuasaan-Nya, merapal sisi lain
kehidupan dunia yang seringkali terlihat rumit dan mumet. Ini adalah mata kuliah yang
menyejahterakan mahasiswanya. Hidup sejatinya adalah belajar, dan kuliah ini
adalah belajar bagaimana menjalani hidup. So, ini adalah mata kuliah termantap sebelum menghadapi
kemumetan skripsweet yang sudah mulai menggarang. ^_^
Pada akhirnya saya harus menyudahi masa
mengenang yang terlalu singkat ini. Menjabarkan apa, siapa, kapan, dimana,
mengapa, dan bagaimana tiap detik pada 45 hari bukanlah pekerjaan yang lucu.
Saya harus menguras kepala saya yang cukup malas ini untuk memeras memorinya.
Sungguh berbanding terbalik dengan kondisi saya yang tak pernah mengisi agenda
harian selama KKN ini. Hahaha…
Saya tiba pada ujung tulisan ini. Harus saya
sudahi remah-remah kepala yang akan menjadi lagu nostalgia kelak. Kemudian harus saya
akui juga, bahwa kuliah 4 SKS ini adalah kuliah terbaik yang pernah saya jalani. Ini jelas subjektif karena saya masih menjalani kuliah ini di sisa-sisa
terakhirnya. Namun, yang jelas mereka yang telah menempuh kuliah ini saya kira
punya pendapat yang tak jauh berbeda. Tahu kenapa?
Cobalah ikuti mata kuliah ini! Rasakan
sensasinya… Tulis aroma, rasa, dan warnanya. Dapatkan hadiah menarik di akhir
mata kuliah ini (yang ini bukan hoax karena kalian yang mengikuti mata kuliah
ini adalah seberuntung-beruntungnya manusia).
Terima kasih Allah… sudah memberikan
kesempatan kepada saya untuk bisa belajar menjadi warga masyarakat Mengkuru
yang sarat ke-NW-annya. Saya jadi belajar sedikit banyak mengenai NW (yang ini
kok agak politis, ya?) hehehe…
*Note: Foto diambil H-1 kepulangan. Itu tangannya Ade. Haha..
#KKNTematik2018, #KKNUnram, #KKNMengkuru
ABOUT THE AUTHOR
Pengagum sosok Ayah, Ibu dan Ilalang. Masih belajar untuk menjadi setangguh ilalang. Manusia yang berharap Tuhan memeluk mimpi-mimpinya.
sangat menginspirasi.. jadi kepengen cepat-cepat untuk lulus kuliah, hehhe
BalasHapusKok saya sedang pada tahap sebaliknya, ya? Masih ingin berlama-lama... Soalnya belum semua lini kampus saya jejaki hehe...
Hapus*kayaknya ini alibi malas nyekripsweet
Terima kasih atas kunjungannya...
Bahasanyeeee nyekripsweet...
BalasHapusDoakan saja biar dimudahkan dan disegerakan buat S.Pd.
Hapus