Mencintai Indonesia Lewat (Sebuah) Qlapa


    
Jika anda adalah penyuka barang-barang handmade, hobi membuka pinterest untuk sekadar berselancar melihat barang-barang dengan kategori DIY, maka adalah hal wajib untuk berkunjung ke mall virtual yang satu ini, qlapa.com. Siapa tahu jodoh dengan yang ada di sana (eh, barang-barangnya, maksudnya).
Saya ingat betul, pertama kali mengetahui qlapa.com melalui talkshow terkemuka di salah satu stasiun televisi swasta. Acara yang tak pernah kekurangan stok manusia hebat dari segala penjuru Indonesia itu pada 2016 lalu mengundang seorang anak muda yang menjalankan bisnisnya lewat dunia maya. Belakangan saya tahu bahwa anak muda kreatif itu adalah Benny Fajarai, pendiri qlapa.com.

Filosofi Kelapa

Ada hal menarik ketika kita mencoba mengulik laman qlapa.com. Mall virtual yang satu ini memilih untuk berdiri, bergerak, dan melangkah dengan cara yang berbeda. Qlapa memasuki dunia e-commerce dengan meletakkan fondasi yang kuat sebagai peletak dasar berdirinya situs ini. Inilah yang kemudian menjadi kekuatan kunci geliat Qlapa hingga kini. Bukan sekadar meraup untung dari sebuah bisnis e-commerce, namun juga ada nilai kebaikan yang terselip di balik nama Qlapa. Nilai yang kemudian benar-benar mengakar dan melekat dengan namanya.
Sebagaimana sebuah kelapa yang dengan ikhlas memberikan manfaat mulai dari daun, buah, batang, hingga akarnya, Qlapa pun ingin menjadi seperti itu. Memberikan seluas-luasnya manfaat bagi banyak orang. Seperti air kelapa yang kita minum di siang hari yang terik, seperti itulah Qlapa hadir sebagai oasis bagi para pengrajin barang handmade dan para pemburunya.

Melawan Arus Bersama Pengrajin Lokal


Jika sejak lama bahkan hingga kini masih banyak pengrajin lokal yang sulit untuk memasarkan produknya, maka Qlapa adalah wadah itu. Jalan yang ditempuh Qlapa merupakan satu langkah baik untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi sekaligus mendorong inovasi di bidang ekonomi kreatif. Hal semacam ini seringkali tak terpikirkan oleh banyak e-commerce yang kini bertebaran di dunia maya.
Di tengah gencarnya mall-mall virtual yang menyodorkan produk branded cap mancanegara, Qlapa malah membuat barisan bersama para pengrajin lokal untuk melawan arus itu. Mereka−para pengrajin lokal, diberikan akses berupa panggung catwalk tanpa batas untuk unjuk kebolehan produknya.
Dengan dasar itu, tak heran ketika Qlapa menjadi ‘Rumah Bagi Produk Handmade Indonesia’. Tagline itu agaknya pantas disematkan pada gerai daring ini. Sebab Qlapa menjadi kanal bagi para pengrajin lokal dalam memasarkan produknya. Melalui tagline tersebut, Qlapa juga ikut menyebarluaskan gerakan cinta produk dalam negeri.
Sebagaimana layaknya sebuah rumah, Qlapa dipenuhi dengan beragam barang kebutuhan mulai dari primer hingga tersier seperti, pakaian, alat tulis, tas, hiasan dinding, hiasan rumah, alat kosmetik bahkan makanan pun ada di Qlapa. Sebagaimana kebutuhan seseorang yang tinggal di sebuah rumah, segalanya ada di sini.
Sebagaimana layaknya sebuah rumah, Qlapa mampu membuat kita tertarik untuk menciumi aroma Indonesia lewat cara yang lain. Menjumpai barang-barang unik yang dibuat langsung oleh para pengrajin lokal, memesan produk sesuai keinginan adalah beberapa hal yang bisa kita lakukan di Qlapa. Seperti ketika menengok rumah di kampung halaman, seperti itu pula rasanya kita menjelajahi setiap gerai di mall virtual ini. Asik. Bukan?

Menjaga Mutu = Menjaga Kepercayaan Konsumen
Dengan beragam kebutuhan yang tersedia mulai dari primer hingga tersier, Qlapa jelas bukanlah laman ecek-ecek yang lantas mengiklankan barang apapun tanpa melewati proses sortir. Situs ini melakukan seleksi secara teliti demi menjaga mutu produk. Sebab menjaga mutu adalah perihal mendapatkan dan mempertahankan kepercayaan dari konsumen. Tentu saja hal itu menjadi poin penting dalam urusan bisnis semacam ini.
Pertimbangan tersebut juga sekaligus menjawab beragam stigma buruk terhadap kualitas produk lokal yang sampai hari ini masih menjangkiti benak sebagian masyarakat kita. Dengan akses pemasaran melalui Qlapa, tentu memacu banyak pengrajin lokal untuk meningkatkan kualitas produknya.
#CintaProdukLokal

Share this:

ABOUT THE AUTHOR

Pengagum sosok Ayah, Ibu dan Ilalang. Masih belajar untuk menjadi setangguh ilalang. Manusia yang berharap Tuhan memeluk mimpi-mimpinya.

0 komentar:

Posting Komentar

Silakan tinggalkan jejak dengan memberikan komentar...